6 Souvenir Umroh dan Haji Wajib Beli

souvenir umroh haji
Melaksanakan ibadah Haji dan Umroh adalah dambaan setiap Muslim. Perjalanan suci ini tidak hanya membersihkan jiwa, tetapi juga menjadi momen emas untuk memupuk keimanan. Ketika jamaah kembali ke tanah air, ada satu tradisi yang tak pernah terlewatkan: berbagi oleh-oleh atau souvenir. Tradisi ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan sebuah manifestasi rasa syukur dan cinta yang berakar dalam ajaran Islam.

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang makna tradisi berbagi bingkisan dari Tanah Suci, dalil syar’i yang mendasarinya, serta merinci 6 macam souvenir haji dan umroh paling laris dan kekinian yang bisa menjadi inspirasi bagi para jamaah.

Memahami Makna Kata ‘Souvenir’ dalam Konteks Islami

Kata “souvenir” berasal dari bahasa Prancis yang berarti “kenangan” atau “pengingat”. Dalam konteks Haji dan Umroh, souvenir adalah barang-barang kecil yang dibawa pulang dari Mekah dan Madinah, berfungsi sebagai pengingat akan perjalanan spiritual yang telah dilakukan.

Lebih dari sekadar cenderamata, souvenir Haji dan Umroh memiliki makna yang lebih dalam di Indonesia:

  1. Pengingat Ibadah: Setiap melihat atau menggunakan souvenir tersebut (misalnya sajadah atau tasbih), penerima diingatkan akan kesucian Tanah Suci, ibadah yang dilakukan di sana, dan didorong untuk lebih taat.
  2. Berbagi Keberkahan: Souvenir dianggap membawa aura dan keberkahan dari tanah Haram. Dengan membagikannya, jamaah berharap keberkahan itu juga menyebar kepada sanak saudara dan tetangga.
  3. Wujud Syukur: Tradisi ini adalah ungkapan rasa syukur jamaah kepada Allah SWT karena telah diberi kesempatan menunaikan ibadah, serta rasa terima kasih kepada kerabat yang telah mendoakan selama di Tanah Suci.

 

Barisan Produk Khas Timur Tengah dalam Bingkisan

Souvenir yang dibawa pulang biasanya identik dengan barang-barang khas Timur Tengah, khususnya dari Arab Saudi dan sekitarnya (seperti Turki dan negara-negara Teluk lainnya yang menjadi pusat perdagangan komoditas Islami). Barang-barang ini memiliki ciri khas yang kuat, antara lain:

  • Peralatan Ibadah: Sajadah, mukena, dan tasbih dengan motif Islami yang kental.
  • Aroma Khas: Parfum non-alkohol (attar), misik, atau oud.
  • Makanan dan Rempah: Kurma, kacang Arab, kismis, cokelat kerikil, dan rempah-rempah.
  • Dekorasi dan Aksesori: Boneka unta, miniatur Ka’bah, gantungan kunci bertema Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, serta pernak-pernik dengan kaligrafi Arab.

Barang-barang ini dipandang autentik dan menjadi simbol nyata dari pengalaman spiritual di Tanah Suci.

Tradisi Berbagi Souvenir di Indonesia: Ekspresi Cinta dan Rasa Syukur

Di Indonesia, tradisi berbagi oleh-oleh sekembalinya dari perjalanan jauh, termasuk Haji dan Umroh, telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat.

Ketika seorang jamaah kembali, biasanya diadakan acara syukuran atau walimatussafar, di mana jamaah mengundang kerabat, tetangga, dan rekan kerja. Pada acara inilah souvenir dibagikan. Pembagiannya sering dilakukan secara merata kepada semua yang datang, menunjukkan egalitarianisme dan semangat kebersamaan.

Tradisi ini dihidupkan dengan penuh kegembiraan. Penerima merasa dihormati dan mendapatkan “percikan” keberkahan dari Tanah Suci, sementara jamaah merasa lega karena telah menunaikan janji untuk berbagi kebahagiaan.

Dalil Syar’i tentang Sunnah Memberi Hadiah Setelah Safar

Tradisi memberi oleh-oleh setelah bepergian, meskipun tidak ada dalil syar’i khusus yang menyebutkan “oleh-oleh Haji/Umroh”, didukung oleh anjuran umum dalam Islam tentang sunnah memberi hadiah (hadiyah) dan anjuran untuk saling mencintai.

1. Sunnah Saling Memberi Hadiah

Hadiah adalah sarana untuk menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang (mahabbah). Rasulullah bersabda:

“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al-Bukhari dalam , dan dinilai jayyid (bagus) oleh Al-‘Iraqi)

Hadits ini menjadi landasan syar’i yang kuat bagi kebiasaan memberi hadiah, termasuk saat kembali dari perjalanan jauh seperti Haji dan Umroh, sebagai bentuk pemeliharaan ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan.

2. Kebiasaan Nabi Menerima dan Membalas Hadiah

Aisyah menceritakan bahwa:

“Rasulullah biasa menerima hadiah dan biasa pula membalasnya.” (HR. Al-Bukhari)

Kebiasaan Nabi ini menunjukkan bahwa memberi dan menerima hadiah adalah perbuatan yang disukai, yang kemudian diaplikasikan oleh jamaah dalam konteks berbagi oleh-oleh dari Tanah Suci.

Oleh karena itu, tradisi berbagi souvenir, terutama yang bernilai ibadah dan otentik dari Tanah Suci, tidak hanya sekadar tradisi budaya, tetapi juga selaras dengan anjuran syar’i untuk saling memberi hadiah demi menumbuhkan rasa cinta.

Apa Saja 6 Souvenir Haji dan Umroh Paling Laris dan Kekinian?

Memilih souvenir membutuhkan pertimbangan antara harga, kepraktisan, dan makna. Berikut adalah 6 macam souvenir yang paling laris dan disukai, lengkap dengan informasi penting seputar harga dan tempat pembelian:

1. Sajadah Turki (Travel Pouch)

Sajadah selalu menjadi pilihan utama karena nilai kegunaannya yang tinggi untuk ibadah. Sajadah asal Turki terkenal dengan kualitas bahan, motifnya yang indah, serta variasi yang beragam.

  • Deskripsi: Sajadah travel atau mini yang dapat dilipat dan dikemas dalam pouch kecil, memudahkan dibawa bepergian. Motifnya seringkali geometris atau kubah-kubah khas Turki atau motif Raudhah Nabawi.
  • Nilai Kekinian: Kepraktisan dan ukuran travel yang ideal untuk dibawa dalam tas sehari-hari, sangat sesuai dengan gaya hidup modern yang serba mobile.
  • Kisaran Harga Online (Per Eceran):
    • Sajadah Travel Tipis/Mini: Rp14.500 – Rp35.000.
    • Sajadah Dewasa Medium (Chenille/Bludru Tipis): Rp30.000 – Rp48.000.
  • Tempat Beli di Tanah Suci: Tersedia melimpah di pasar-pasar dekat Masjid Nabawi (Madinah) atau toko-toko di sekitar Masjidil Haram (Mekah), atau pusat perbelanjaan grosir seperti Jeddah Balad.

 

2. Biji Tasbih (Tasbih Kayu/Mutiara 33/99 Butir)

Tasbih adalah benda yang sangat relevan dengan ibadah, melambangkan dzikir dan ingatan kepada Allah.

  • Deskripsi: Tasbih dari bahan kayu (seperti Kokka) atau mutiara sintetis, dengan jumlah 33 atau 99 butir.
  • Nilai Kekinian: Tasbih digital LED atau tasbih biji Kokka yang tampil eksotik.
  • Kisaran Harga Online (Per Eceran):
    • Tasbih Kayu/Plastik 33 butir (souvenir murah): Rp988 – Rp4.500.
    • Tasbih Mutiara Sintetis 33 butir: Rp5.000 – Rp10.000.
    • Tasbih Kayu Kokka 99 butir: Rp30.000 – Rp84.000.
  • Tempat Beli di Tanah Suci: Dijual di hampir semua toko souvenir di pasar-pasar Mekah dan Madinah. Variasi bahan Kokka (Kaukah) sering menjadi primadona.

 

3. Boneka Unta

Boneka unta adalah souvenir yang paling ekspresif mewakili Timur Tengah dan disukai sebagai hadiah untuk anak-anak.

  • Deskripsi: Boneka unta dalam berbagai ukuran, terbuat dari kain bulu atau plush, kadang dilengkapi dengan hiasan khas Arab atau tas kecil di punggungnya.
  • Nilai Kekinian: Boneka unta plush dengan desain lucu, atau yang berbentuk gantungan kunci yang ringkas.
  • Kisaran Harga Online (Per Eceran):
    • Boneka Unta Mini/Gantungan Kunci: Rp6.000 – Rp19.500.
    • Boneka Unta Ukuran Sedang (M): Rp25.900 – Rp47.500.
    • Boneka Unta Besar (XL/Jumbo): Rp80.000 – Rp295.000.
  • Tempat Beli di Tanah Suci: Mudah ditemukan di toko-toko sekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, terutama di area yang menjual mainan dan cenderamata.

 

4. Gelas dan Teko Arab (Set Penyaji)
souvenir umroh haji

Souvenir ini berfungsi sebagai wadah penyaji minuman, memberikan nuansa otentik Timur Tengah saat menjamu tamu.

  • Deskripsi: Set peralatan minum yang terdiri dari teko mini atau cerek (dallah) dengan desain khas Arab (biasanya berwarna emas atau perak), disertai gelas-gelas kecil (cucing atau finjan) untuk menyajikan kopi Arab atau minuman khas lainnya.
  • Nilai Kekinian: Set teko dan gelas dengan kemasan boks mewah yang siap dijadikan hampers.
  • Kisaran Harga Online (Per Set):
    • Set Gelas Cucing (12 pcs) saja: Rp45.000 – Rp66.000.
    • Set Teko, Gelas, dan Nampan: Rp55.000 – Rp177.400 (tergantung bahan beling/stainless dan kelengkapan).
  • Tempat Beli di Tanah Suci: Pusat oleh-oleh dan pasar di Mekah (seperti di Misfalah) dan Madinah (sekitar pasar kurma) banyak menyediakan set ini.

 

5. Tas dan Dompet Bertema Mekah dan Madinah

Aksesori fungsional yang memiliki nilai sentimental karena gambarnya langsung merujuk ke Tanah Suci.

  • Deskripsi: Pouch, dompet koin, atau tas kecil dengan motif bordir atau printing bergambar Ka’bah, Masjidil Haram, atau Masjid Nabawi.
  • Nilai Kekinian: Dompet pouch atau tas kecil berbordir bludru dengan tulisan kaligrafi Arab, praktis untuk menyimpan kosmetik atau uang receh.
  • Kisaran Harga Online (Per Eceran):
    • Dompet Koin/Mini Pouch: Rp4.900 – Rp12.500.
    • Dompet Panjang/Pouch Sedang: Rp10.500 – Rp20.000.
    • Tas Tote/Tas Sumbu: Rp27.500 – Rp43.000.
  • Tempat Beli di Tanah Suci: Dijual secara grosir maupun eceran di sepanjang jalan menuju pasar di Madinah dan di toko-toko besar di Mekah.

 

6. Parfum Oud Khas Timur Tengah

Parfum non-alkohol adalah souvenir yang paling berkesan karena aromanya yang kental dan unik, seringkali mengingatkan pada wangi di Masjid Nabawi atau Kiswah Ka’bah.

  • Deskripsi: Minyak wangi (attar) non-alkohol dalam botol kecil, umumnya beraroma Oud (gaharu), Kasturi, Kiswah, atau Raudhah.
  • Nilai Kekinian: Parfum roll-on mini 3-6 ml yang dikemas dalam paket ekonomis. Oud sendiri merupakan salah satu aroma premium yang paling dicari.
  • Kisaran Harga Online (Per Eceran Roll-On Mini):
    • Parfum Arab Roll-On 3-6 ml (souvenir murah): Rp5.400 – Rp25.000 (tergantung merek dan kemasan).
    • Parfum Oud/Arab Premium (ukuran normal 50-100 ml): Rp200.000 – Rp450.000 (untuk hadiah spesial).
  • Tempat Beli di Tanah Suci: Toko-toko parfum besar seperti Arabian Oud atau toko-toko kecil di sekitar pasar kurma dan pusat perbelanjaan di Mekah dan Madinah.

 

Solusi Praktis untuk Jamaah: Membeli Souvenir di Indonesia

Meskipun membeli souvenir di Tanah Suci memberikan kesan otentik, banyak jamaah, terutama yang membawa rombongan besar, memilih membeli oleh-oleh setelah kembali ke Indonesia. Ada beberapa alasan kuat di balik keputusan ini:

  1. Kepraktisan dan Efisiensi: Membeli di tanah air menghemat biaya bagasi yang sangat mahal, apalagi jika membawa dalam jumlah banyak.
  2. Kualitas dan Harga Bersaing: Toko oleh-oleh di Indonesia seringkali menawarkan kualitas yang serupa atau bahkan lebih baik, dengan harga grosir yang sangat kompetitif, karena mereka mengimpor dalam jumlah besar dan telah menghemat biaya kirim jamaah.

Memilah dan membawa oleh-oleh dalam jumlah besar dari Tanah Suci bisa menjadi tantangan logistik yang melelahkan. Jangan biarkan urusan oleh-oleh mengurangi fokus ibadah Anda! Dapatkan semua kebutuhan souvenir haji dan umroh Anda—mulai dari Sajadah Turki elegan, Tasbih Kokka, hingga paket Parfum Oud khas Timur Tengah dengan harga grosir yang super praktis dan bersaing.

Segera kunjungi Toko HAMIDAH Yogyakarta! Kami menyediakan koleksi terlengkap, terlaris, dan kekinian, siap dikemas cantik untuk dibagikan. Nikmati keberkahan ibadah tanpa repot membawa barang berat dan jadikan kepulangan Anda momen berbagi kebahagiaan.